Kamis, 02 Januari 2014

Richard : "Asyiiikkkk...Mau ke Dokter Gigi!"

Bingung baca judulnya? Wkwkwkw... Saya juga bingung... se-happy itukah ke Dokter Gigi?

Bagi saya, kunjungan ke dokter gigi adalah mimpi buruk. Sampai setua ini, urusan gigi tetap membuat jantung ketar-ketir tak karuan. Masih teringat sewaktu kecil bersama adikku ke dokter gigi, begitu memasuki kliniknya, warna putih dimana-mana keramik putih, dinding putih hingga gorden putih. Samar-samar tercium bau ruangan yang khas dan terdengar bunyi bor yang melengking. Ngiiiiiingggggg..... Apalagi kalau sayup-sayup terdengar suara erangan kesakitan. Mau kabur tak bisa, gigi sedang sakit.  Saat giliran tiba, aku dan adik saling mendorong siapa yang duluan, kemudian masuk dan duduk di kursi pasien, pasrah.

Kesadaran untuk merawat gigi ketika saya kecil kayanya masih kurang, alhasil gigi tidak rata dan sering bermasalah. Mungkin pemikiran orang tua saat itu bahwa gigi susu rusak-ya rusak, tidak perlu dirawat. Toh akan berganti gigi asli. Sejak SD tidak terhitung uang yang dikeluarkan papa untuk biaya perawatan gigi. Sampai saat ini sering sirik kalo ngeliat gigi teman-teman yang rapi. Oleh sebab itu, untuk urusan gigi anak, sedapat mungkin jangan sampe deh giginya seperti mamanya.

Niat boleh begitu, tapi kenyataan berkata lain. Hahaha.... Karena sering tidur sambil menyusui, gigi Richard juga tidak terbilang bagus. Karies di gigi susu depan bagian atas. Padahal sudah diwanti-wanti mertua untuk merawat gigi cucunya..kkkkk. Beruntung ada satu teman semasa SMA mengambil spesialis gigi anak dan membuka klinik gigi khusus anak-anak di Jakarta yang letaknya tidak jauh dari rumah. Nama kliniknya Kidz Dental Care & Orthodontic Clinic. Dari judulnya sih sudah kebaca, Spesialis anak. Coba-coba saya bawa Richard kesana. Ternyata berkunjung ke dokter gigi menjadi hal yang menyenangkan buat Richard :)

Pertama kali ke klinik yang terletak di kawasan Puri tersebut Richard disambut nuansa yang nyaman dan colorful buat anak-anak. Saat itu hanya ada 1 ruang tunggu dan 2 ruang praktek. Susternya ramah dan Richard langsung kerasan bermain di ruang tunggu. Tidak lama Drg. Olivia (saya biasa memanggilnya Uwik) keluar dari ruang praktek dan berkenalan dengan Richard. Selalu senang rasanya bertemu dengan teman lama, apalagi satu kampung, teman sekelas dan duduk bersebelahan.  Saling bertanya kabar teranyar kamipun masuk ruang praktek. 

Ruang prakteknya nyaman, di dindingnya ada gambar binatang yang lucu-lucu dan berwarna warni, tidak seperti ruang praktek ketika saya kecil dulu yang seperti latar film SAW :p. Kedatangan pertama saya hanya mengajak untuk sekedar pengenalan dan konsultasi untuk perkembangan gigi Richard sekalian pengenalan agar Richard tidak takut apabila harus ada tindakan. Bercengkrama dengan dokter dan suster kemudian naik ke atas kursi, Drg Olivia memperkenalkan alat-alat yang mungkin akan digunakan di kemudian hari. Untuk konsultasi perdana, Richard melaluinya dengan baik.


Ketika gigi atas depan Richard bertambah parah, saatnya tindakan. Menambal. Wakssss...(Saat itu usianya hampir 3 tahun). Saya sudah deg-deg-an, apa Richard mau duduk diam di kursi pasien?. Sebelum ke klinik saya putar berkali-kali video anak yang berkunjung  ke dr gigi dan yang pasti anak tersebut masih tetap terlihat ceria. Youtube berperan besar memperkenalkan Richard mengenai kunjungan ke dokter gigi. Hehehe..

Emang Dokter Spesialis Anak kali ya... memang sudah terlatih dalam menghadapi anak-anak :). Sabar menghadapi Richard yang kegelian dan yang belum terbiasa duduk diam. Tidak ada adegan meraung-raung saat tindakan, Richard mengikuti arahan Dokter untuk menganga dan berkumur-kumur sambil menonton film Angry Bird kesukaannya yang waktu itu saya bawa sendiri - jaga-jaga kalau tidak ada film yang dia sukai yang disediakan klinik. Ternyata di klinik banyak pilihan film yang bisa diputar. Hehehe..
Silau, makanya pake Sunglasses (nyontoh youtube)
Mengenali seluk beluk di klinik
sakit sedikit gapapa yah Ko... (20120522)





Pemeriksaan gigi dan penambalan berlangsung lancar. Gigi Richard menjadi bagus. Magic. Hahaha.. Kalo orang-orang liat pasti bilangnya mamanya rajin nyikatin giginya, padahal hasil kerja Uwik alias Drg. Olivia. Kkkkk...

Lama tidak memeriksakan giginya, mendekati akhir tahun 2013, Richard memeriksakan giginya kembali sekaligus membersihkan karang giginya. Awalnya saya bingung kog ada anak-anak yang keluar masuk ruang di belakang, ternyata ruangannya diperluas dan semakin nyaman. Dua ruang praktek baru (tidak saya foto, bisa lihat di blogspot www.kidzdentalcare.blogspot.com) dan satu ruang tunggu baru yang nyaman juga. Total menjadi 4 ruang praktek yang temanya berbeda-beda dan 2 ruang tunggu.

ruang tunggu yang sejak awal sudah ada

ruang tunggu baru 

ada aquariumnya - Richard paling senang melihat ikan.
ga usah takut bosan menunggu, ada creative area bisa mewarnai dan puzzle words
Santai saja....wkwkwk.... (picture taken today)
Pulang-pulang ga tangan kosong, ada pilihan hadiah karena sudah berani memeriksakan giginya (paling happy Richard kalo dapat hadiah) :)
Emang Asyik ke Dokter Gigi! hehe...
Biarpun gigi mami mencang-mencong, gigi Koko jangan yah...

Thanks Dokter-dokter yang cantik yang sudah menghilangkan ketakutan saya membawa anak ke dokter gigi. :)



Tips dari saya kalau mau ngajakin anak ke Dokter Gigi:

1. Search : Cari Klinik yang nyaman untuk anak-anak (untuk di Jakarta, Kidzdentalcare recommended dehhh)
2. Intro : Sebelum memeriksakan diri boleh putar youtube (search for kids dental visit) tentang kunjungan anak ke dokter gigi yang berakhir dengan ceria -- jangan yang malah nangis yahhh... :)
3. Introducing : Perkenalkan anak sejak dini mengenai kunjungan ke dokter gigi - agar tidak takut ketika harus mengambil tindakan. Mungkin pertemuan pertama kenalan dan main-main dulu.
4.  Encouragement: Saya biasa selalu memuji Richard setiap selesai kunjungan. Hihihi...

last but not least, yang pasti harus rajin merawat gigi.  Biar senyumnya cemerlang. :)

Kalo mau tau info seputar klinik ini bisa klik: www.kidzdentalcare.blogspot.com